Rabu, 22 Agustus 2012

Apakah penerapan kreativitas pada pembelajaran matematika mampu mengatasi kesulitan belajar matematika


Pendidikan adalah  suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal. Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar. Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting,  karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu (Irwanto, 1997:105). Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar adalah: “ Hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.” Dalam hal ini pembelajaran yang menuntut guru berpikir kreatif adalah mata pelajaran matematika, kemampuan pengembangan matematika memerlukan pemikiran yang logika dan sistematis. Matematika merupakan salah satu komponen dari berbagai mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, di sekolah pelajaran matematika kegiatan belajar mengajar lebih banyak dari mata pelajaran yang lain, tapi apa yang terjadi masih banyak siswa tetap mengalami kesulitan dalam menyelesaikan dan yang lebih parah nya lagi matematika sebagai pelajaran yang sangat membosankan dan menakutkan, hal ini terjadi karena masih banyak siswa yang belum paham menyelesaikan konsep matematika nya.
            Pada umumnya guru mengajarkan matematika dengan menerapkan konsep dan langkah matematika sebagai berikut; menjabarkan struktur rumus, memberi contoh mengerjakan soal dan siswa diberikan contoh yang sejenis untuk mencoba mengerjakan soal seperti yang diterangkan oleh guru, model pembelajaran ini menerapkan sistem menghafal  konsep dan cara kerja untuk menyelesaikan persoalan dalam matematika dan model pembelajaran ini disebut model mekanistik, metode yang lain adalah pembelajaran matematika dalam pemahaman simbol matematika dengan penekanan pada pemberian informasi dan pelatihan penerapan alogaritma, model yang masih banyak dipergunakan adalah metode ceramah yang mana siswa terasa pasif, kurang interaksi dan siswa mencatat dari papan tulis. Standar kurikulum dan evaluasi pembelajaran matematika di sekolah menjelaskan tujuan dan materi kurikulum matematika. Kurikulum matematika perlu mempertimbangkan keterkaitan di antara konsep-konsep matematika secara utuh sehingga memberikan gambaran jelas dan mudah di pahami siswa (Jamaris, 209:240). Hal yang penting diketahui oleh orang tua adalah banyak anak yang merasa dirinya salah menempatkan diri dan kurang penghargaan dari orang tua jika mereka melewati tahap demi tahap yang akibat dari hal ini adalah kurang percaya diri sehingga motivasi merupakan suatu solusi terbaik untuk mengembangkan bakat yang mereka miliki, setiap siswa mempunyai hal yang unik dan jika yang membawa hal yang positif kenapa tidak kita dukung? Karena itu proses keseharian dari siswa melambangkan mental anak di kemudian hari sehingga orang tua dapat membantu peran guru dalam membimbing siswa di lingkungan rumah agar setiap perkembangan siswa dapat diamati. Secara umum orang mengemukaan bahwa matematika merupakan sarana dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat dilihat di dalam kegiatan hidup sehari-hari sebagian besar pertimbangan yang diambil dilakukan melalui proses berpikir logis yang mempertimbangkan sebab akibat, untung rugi serta perkiraan apa yang akan terjadi, berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa matematika berfungsi sebagai alat memecahkan masalah, alat untuk berkomunikasi, alat untuk berpikir logis dan rasional dan dapat mempelancar hubungan antara individu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar