Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan
dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan
perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar
berbagai macam hal. Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya
positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan
pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi
belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan
proses belajar. Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang
penting, karena melalui belajar individu
mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Belajar merupakan proses perubahan dari
belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu
(Irwanto, 1997:105). Dengan belajar,
siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Belajar
akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui
sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu
juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan
selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil
belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran
belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar adalah: “ Hasil yang
dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam
nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui
kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.” Dalam hal ini
pembelajaran yang menuntut guru berpikir kreatif adalah mata pelajaran
matematika, kemampuan pengembangan matematika memerlukan pemikiran yang logika
dan sistematis. Matematika merupakan salah satu komponen dari berbagai mata
pelajaran yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, di sekolah
pelajaran matematika kegiatan belajar mengajar lebih banyak dari mata pelajaran
yang lain, tapi apa yang terjadi masih banyak siswa tetap mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan dan yang lebih parah nya lagi matematika sebagai pelajaran
yang sangat membosankan dan menakutkan, hal ini terjadi karena masih banyak
siswa yang belum paham menyelesaikan konsep matematika nya.
Pada umumnya guru mengajarkan
matematika dengan menerapkan konsep dan langkah matematika sebagai berikut;
menjabarkan struktur rumus, memberi contoh mengerjakan soal dan siswa diberikan
contoh yang sejenis untuk mencoba mengerjakan soal seperti yang diterangkan
oleh guru, model pembelajaran ini menerapkan sistem menghafal konsep dan cara kerja untuk menyelesaikan
persoalan dalam matematika dan model pembelajaran ini disebut model mekanistik,
metode yang lain adalah pembelajaran matematika dalam pemahaman simbol
matematika dengan penekanan pada pemberian informasi dan pelatihan penerapan
alogaritma, model yang masih banyak dipergunakan adalah metode ceramah yang
mana siswa terasa pasif, kurang interaksi dan siswa mencatat dari papan tulis. Standar
kurikulum dan evaluasi pembelajaran matematika di sekolah menjelaskan tujuan
dan materi kurikulum matematika. Kurikulum matematika perlu mempertimbangkan
keterkaitan di antara konsep-konsep matematika secara utuh sehingga memberikan
gambaran jelas dan mudah di pahami siswa (Jamaris, 209:240). Hal yang penting diketahui oleh
orang tua adalah banyak anak yang merasa dirinya salah menempatkan diri dan
kurang penghargaan dari orang tua jika mereka melewati tahap demi tahap yang
akibat dari hal ini adalah kurang percaya diri sehingga motivasi merupakan
suatu solusi terbaik untuk mengembangkan bakat yang mereka miliki, setiap siswa
mempunyai hal yang unik dan jika yang membawa hal yang positif kenapa tidak
kita dukung? Karena itu proses keseharian dari siswa melambangkan mental anak
di kemudian hari sehingga orang tua dapat membantu peran guru dalam membimbing
siswa di lingkungan rumah agar setiap perkembangan siswa dapat diamati. Secara umum orang mengemukaan bahwa
matematika merupakan sarana dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat dilihat di
dalam kegiatan hidup sehari-hari sebagian besar pertimbangan yang diambil
dilakukan melalui proses berpikir logis yang mempertimbangkan sebab akibat,
untung rugi serta perkiraan apa yang akan terjadi, berdasarkan uraian diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa matematika berfungsi sebagai alat memecahkan
masalah, alat untuk berkomunikasi, alat untuk berpikir logis dan rasional dan
dapat mempelancar hubungan antara individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar